Sabtu, Februari 28, 2009

Pengabdian tak kenal medan..

(ernut's post)

Sore wiken ini, saya ada perlu aplud beberapa gambar dari kamera si handsome soulmate. Dari sekian banyak gambar yang ada di memory card kamera, banyak gambar-gambar kegiatan dan kejadian yang kami alami saat suami dinas ke Semarang. Salah satunya foto aneh dan unik ini.

Ceritanya, kantor suami memang deket-deket pelabuhan. Pada saat pertama kali masuk kantor, suami heran, di sebelah meja kerjanya kok disediakan sepatu boot karet. "Untuk apa ini?", tanyanya pada salah satu staf. "Jaga-jaga kaluk rob, pak". "Rob?", wah kedengarannya kok membahayakan.

Bener juga, selama satu tahun lebih berdinas di kantor itu, beberapa kali pula suami cerita bahwa kantornya sedang dilanda rob. Saya sih tidak begitu ngeh tentang keadaan sebenarnya kaluk rob ini datang. Ternyata contohnya seperti gambar ini...

Adik-adik saya malah cekikikan melihat foto itu, dan komentarnya malah pating clebung tentang action kakak ipar ganteng ini, ada yang memberi judul "Sok Tabah", ada yang nyeletuk "Dedikasi tinggi nie". Dasar adik-adik pada nakal!

Jumat, Februari 27, 2009

Celana Sardi

(ernut's post)

Khathok-e Sardi

"Kathok-e Sardi alias Celana Sardi" adalah judul dongeng yang selalu di-request oleh Ulin Ulan, anak-anak saya, kepada papinya menjelang mereka terlena di pulau kapuk. Papinya sendiri memperoleh dongeng itu dari ibunya. Jadi, dongeng jadul turun temurun!, kira-kira begitu.

Alkisah, Sardi mendapat oleh-oleh celana panjang dari Pakdenya. Namun, setelah dicoba, ternyata celana itu kepanjangan. Maka..

"Mak, Sardi minta tolong celana ini dipendekin dikit, kira-kira lima senti ya mak..." pinta Sardi kepada si emak.

"Oke, tapi mak baru masak nih, tangan kotor, nanggung, ntar-ntar aja ya, taruh dekat mesin jahit dulu deh!" jawab si emak.

Adduuhh..kan kepingin segera dipakai, pingin main ke tetangga pakai celana panjang baru....gerutu Sardi sambil tak berdaya, dan ngeloyor ke luar rumah..

Rupanya ayah Sardi mendengar keluh kesah anaknya dan menaruh iba. Maka segera saja dia garap celana panjang anaknya itu, dipotong lima senti dan dijahit rapi kembali pinggirnya. Kemudian si bapak istirahat dan ketiduran...

Setelah selesai masak, si emak yang masih berpeluh langsung menuju mesin jahit. Dengan trampil dia pendekin celana panjang Sardi sesuai permintaan. Setelah kelar, dengan wajah berseri-seri dia lipat rapi celana panjang itu di kamar Sardi dan dia melanjutkan pekerjaan rumah, sekali ini menyapu halaman...

Tak lama Sardi pulang...

"Maaak!!...kok celana panjang Sardi menjadi celana pendek?? hhuuu...huuu..." si Sardi nangis gulung koming...

Kamis, Februari 19, 2009

Oleh-Oleh....

(ernut's post)



Suatu sore,...ragil saya, Ulan, membuka pintu pagar dengan semangat menyambut kedatangan saya yang pulang dari ngantor. Senyumnya yang merekah memperlihatkan gigi ompongnya...seolah mengatakan ada sesuatu yang tak sabar dia ingin ceritakan...

Ulan: "Mami...Ulan ada oleh-oleh buat mami !"

Mami: "Oya, apaan tu?" (tumben nih anak kok bawa oleh-oleh...)

"Ini!", jawab Ulan sambil berbinar-binar...

"Tas kresek?" tanya mami...

"Iya. Ceritanya Ulan tadi di sekolah jajan lontong (arem-arem itu lho-red), nah sama penjualnya lontongnya dimasukin tas kresek ini. Trus tas kreseknya Ulan lipat, Ulan kantongin buat oleh-oleh deh...soalnya Ulan ingat, mami suka cari-cari tas kresek kecil untuk tempat sampah..."


Memang kalau ada sampah yang punya potensi berhamburan saya suka memasukkannya di tas kresek untuk kemudian baru dicemplungkan di tempat sampah...


Mami: "Oh..anakku, terimakasih ya nak oleh-olehnya...."

Sabtu, Februari 14, 2009

ijolan bojo, hopo tumon ?



(post Ika bertamu)

Sudah hampir 2 minggu ini suami saya mulai dinas di Jakarta, tepatnya dirotasi ke Jakarta setelah sempat 6 tahun 9 bulan bertugas di Bandung. Saya dan kedua anak pindah ke Bandung karena mengikuti tugas Mas Budi, sekarang kami malah ditinggal ….. rasanya gimana gitu ( tolong dibayangin ya Nut n Yik). Banyak ritual yang biasa saya lakukan bersama suami jadi hilang, oh sedihnya…... (hik.. hik). Mengurus dua anak laki-laki yang super tanpa bantuan suami membuat saya sedikit kuwalahan, benar-benar menguras energi dan air mata. Seperti hari Rabu ini, pagi sekali saya sudah berurai airmata karena Dio tidak mau mendengar kata-kata saya untuk tidak berangkat sekolah jam 6 pagi wong sekolah masuknya jam 7.30 dan lokasinya dekat rumah (Dio begitu betah di sekolah, masuk paling awal dan pulang ketika menjelang senja). Alhasil pagi-pagi saya sudah menelepon suami sambil menangis terisak-isak…, untungnya suami mau mendengar isak tangis saya ( dipikir pikir kasihan juga suami pagi-pagi harus sarapan tangisan ).

Sebelum suami mulai ditugaskan di Jakarta saya sempat bercerita tentang rotasi di kantor suami pada ketiga sahabat saya ( Ayik, Ernut dan Milut) saat acara reuni di Bandung beberapa minggu yang lalu (sayang …. Tatit tidak bisa hadir). Tiba-tiba saja terdengar celetukan sohib saya si Ayik “sekarang kan kamu di Bandung dan mas Budi di Jakarta, sedangkan Ernut di Jakarta dan mas Oen di Bandung, yo wis daripada capek pulang balik Bandung-Jakarta wis tukaran suami aja..”. “ Tapi kayanya kamu musti nego ke Ernut dulu Ik… tukar tambahnya piro” kata Ayik lagi. Kami berempat yang kebetulan sedang berkumpul di rumah Ernut yang di Bandung langsung tertawa terbahak-bahak membayangkan saya dan Ernut tukaran suami. “ Wah… piye masa suamikut jadi tak berambut dong…. “ kata Ernut. “Eh biar tak berambut tapi seksi lho, dah gak keluar lagi stoknya” sahut saya. Masa sih…, bukannya yang tak berambut dan seksi itu hanya Bruce Willis” kata Ernut lagi. “ Piye tho Nut…, mbok dilihat dengan jelas mas Budi tuh kan mirip banget dengan Bruce Willis bagai pinang tak berbelah” jawab saya.

Tukaran suami…. wah pasti tak pernah sedikitpun terbayang dibenak kami tentunya ( benar gak… friend), ini hanya cara kami untuk saling menghibur…. terutama menghibur saya yang akan memulai kehidupan dengan 2 dapur seperti Ernut. Bagi saya mas Budi adalah anugerah terindah yang diberikan Allah, saya akan berusaha untuk selalu menjaga kesetiaan. Bagi saya, walau rambut mas Budi sudah mulai menipis dia tetap ganteng seperti waktu pertama kami bertemu di UNS (saat itu rambutnya gondrong). Bagi saya, walau badan mas Budi sudah mulai ndut dia tetap seksi persis Bruce Willis. Bagi saya, mas Budi adalah suami dan seorang ayah yang bertanggung jawab. Jadi apa lagi yang harus saya cari...... selain harus bersyukur atas segala rahmat yang telah diberikan Allah SWT. Mas Budi Happy Birthday Feb 11 th 2009….. moga panjang umur dan selalu dalam lindungan Allah, I love you soo much.


(ayik's post)

Ini adalah curhatan sohib Lima sekawan si Ika Budi Widodo, Thx ya Ik sudah bertamu ke DuoEmak. ...I love U...
Selamat ulang tahun buat Mas Budi Widodo. Semoga panjang umur dan sehat selalu, sabar momong Ika, Wibi dan Dio.Amin
Buat Ika, berarti berlaku juga S3 seperti Ernut ya...alias...Saben Sabtu Setor.....qiqiqi

ctt: dari email Ika yang judulnya ...numpang ngetop...qiqiqi

Rabu, Februari 11, 2009

CethinG JaduL...

(ernut's post)

Pada saat sowan ke rumah Budhe, wah...ada tempat nasi (cething) yang sudah kuno sekali...terbuat dari aluminium (?) berwarna abu-abu blirik...
Pastinya, Budhe menyimpan banyak kenangan bersama cething ini...

Punya sesuatu yang antik, yang simpan banyak cerita?

Minggu, Februari 08, 2009

Oseng paye mude

(ernut's post)

Sebagai pecandu aneka jenis oseng...jadinya apa-apa dioseng, nemu kawat ya dioseng, nemu daun pepaya, nemu pare, nemu ceker? ya dioseng...maka dikala nemu pepaya muda di pasar tadi pagi ya langsung di tawar...dapat deh seglundung kecil dua ribu rupiah... untuk dioseng!

Sekali ini, pepaya muda yang telah diiris tipis cukup saya tambah dengan toge kedelai. Irisan cabe yang banyak biar pedes...dan sreng...sreng dengan bumbu standar oseng...

Sajikan bersama nasi cianjur hangat, masih ditemani sambal terasi dan...untuk rame-rame ojo lali krupuk-e! Mantaf!


Jumat, Februari 06, 2009

es Gandul nan jadoel

es gandul itu....

Es batunya digosrok....




Trus dipadatkan dengan dua tutup gelas plastik sajah..., lalu dilumuri syrup...Sudah!


(ayik's post)

Es gandul tali merang,
awakmu njedhul atiku girang....

Alkisah, satu hari lewat di depan DalemBadran sibapak penjual es ini....es gandul....Waaa...ini kan jajanan saya waktu SD duluu...kok masih ada....

Langsung saya cegat sibapak penjualnya dan saya order es gandulnya, rupa-rupanya saya kangen dengan ragam jajanan jaman cilikan saya yang sekarang pasti sudah menjadi benda yang langka....

Es gandul ini dibuatnya cukup sederhana, simpel, bersahaja dan guampiiing....secara, cuma segenggam es batu yang dipasah atawa digosrok yang dicetak menngunakan tutup gelas plastik sajah, dipadatkan dengan tutup gelas satu lagi ,lalu tengahnya disematkan stick bambu, selanjtnya dikocrotin (apa sih istilahnya...) ehhh ya...ditabur...salah yak ? di....siram dengan syrup berwarna menyala.....maka jadilah es gandul yang kita kenal itu....Begitcuu.....

Slurrrp....segernya....manisnya....

Bukan cuma segernya yang saya dapat......nostalgianya itu lho.......

(punya kenangan apa dengan es gandul ini ? , cerita doong...)