Meski Yangkung sudah sedo empat tahun yang lalu (Innalillahi wa inna ilahi rooji'un), namun kenangan dan warisan petuahnya masih sangat hidup di hati kami, anak dan putunya. Beliau adalah sosok sederhana, tak banyak bicara, ahli ilmu ('alim) dan satu lagi sifat yang susah kami tiru: gemi! (aku dan adikku justru sangat lemah di ranah gemi ini..kami ngebreh!..meski kami tahu itu sifat tidak bijak..akan tetapi!).Yangkung tidak pernah berlebihan dalam segala hal. Selalu memperbaiki barang-barang yang rusak untuk dapat digunakan kembali, dan juga Yangkung mencintai hewan (kucing) dan tanaman.
Sebagai penghibur dikala kangen, sengaja aku boyong tiga pot kuping gajah Yangkung dari Solo. Kuping gajah yang daunnya selebar kuping gajah beneran itu kini menghiasi halaman di CK House kami. Seger dan hijau!
Yangkung, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar