(ayik's post)
Kalau kamu membayangkan segelas es dawet macam es dawet Bu Dermi Pasar Gedhe ( ee...., lha es dawet bu dermi malah lupa belum diposting je , Nut) kali ini adalah tidak betul. Kalau es dawet biasanya terdiri dari cendol, santan kental dan air gula jawa, maka kali ini aku sajikan Es Dawet Pak Cip yang dijual diwarungnya di Pasar Kadipolo.
Es Dawet Pak Cip ini memang beda formula dengan es dawet biasanya, segelas es dawet ini terdiri dari cendol dan sirup ( iya, sirup buatan ndiri yang rasa jeruk) serpihan pecahan es batu dan keceran 5 iris jeruk nipis. Rasanya ? jangan ditanya, tidak gurih eneg santen tentunya, tapi kecut-asem-manis dan jelas suegeerrr....
Kenapa aku posting es dawet ini ? karena ada historisnya. Es dawet ini selalu menjadi
jujuganku dulu waktu aku masih di SD sekitar tahun 70 an, tiap diajak ibu belanja sayuran ke pasar Singosaren ( sekarang jadi Singosaren Plasa). Rasa es seger sumyah ini selalu terbayang2 dilidahku setiap kali aku melintas Pasar Kadipolo. Pak Cip, yang lebih cucok dipenggil Mbah Cip karena umurnya sudah uzur menjelang 75 tahun, masih gagah dan segar melayani pelanggannya. Dia excited banget waktu aku bilang aku pelanggan dawetnya sejak aku masih kanak-kanak....Lalu kami ngobrol banyak mengenai kenangan2 kudapan khas Solo yang sudah mulai punah. Indahnya kenangan lalu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar