Senin, Agustus 18, 2008

Spoor Teboe



(ayik's post)
Terkadang benda ini menghambat perjalanan kami saat melintas di dekat-dekat Pabrik Goela Tasikmadoe. Bentuknya yang panjang melintang diatas rel yang terletak dijalan raya tepat didepan gerbang PG Tasikmadoe membuat para pengguna jalan harus bersabar menanti sang spoor teboe melintas. Masalahnya ini lori tidak bisa jalan cepat laksana Argo Dwipangga yang wess...wess..wess bablas angineee.... Jalannya lori pembawa tebu bakal gula pasir ini adalah seperti nguler kambang layaknya, jeglek...jeglek...jeglek...jug...jug...jug di akhiri dengan pesan jo...jajaann...jo...jajaannn. Wakakak...
Lokomotip tua yang sudah digunakan sejak abad 18 masih setia menarik rangkaian lori besi yang padat muatan ini. Kemebul debu yang ditinggalkan acap kali membuat mata kami pengguna jalan menjadi kelilipan. Sabaaarrr...sabar
Meskipun begitu, hati ini sungguh terharu masih bisa menyaksikan si tua bangka ini menunjang produktivitas PG Tasikmadoe sebagai sisa-sisa akhir dari sekian banyak Pabrik Gula di negeri ini yang satu-persatu mulai gulung tikar.
Spoor Teboe, semoga panjang umur....pengabdianmu masih dibutuhkan...

Tidak ada komentar: