Sabtu, November 01, 2008

Kebo minum solaR





(ayik's post)
Pagi tadi didepan dalemBadran terhampar pemandangan baru..., tanah sawah kering sehabis panen terakhir 2 bulan yang lalu sudah mulai di "luku" atau dibajak. Pak tani mulai bekerja sejak habis subuh, pekerjaan membajak sawah pagi tadi menimbulkan efek suara yang gemuruh sehingga membangunkan para penghuni sekitar sawah termasuk penghuni dalemBadran...Tentu saja, pak tani menggunakan traktor bajak buat membajak tanah sawahnya...
Memang lebih praktis,efektif dan efisien daripada membajak sawah dengan mengandalkan tenaga kerbau atau sapi seperti jaman dulu kala.Namanya juga jaman kemajuan...kata YangTi (kamsudnya ?)...qiqiqi...bahasa yang sederhana.
Well, kerbau mekanik berwarna merah diatas tentu tidak mengkonsumsi aneka rerumputan dan tak perlu dikombor dengan campuran katul-air dan suketan...karena dia sudah cukup puas dengan beberapa liter solar...tidak perlu repot memandikannya disungai diutara kampung, cukup digrujug air sumur saja. Memang segalanya menjadi lebih praktis ya...hari gini..., sapa sih yang mau repot2 kayak jaman dulu...?
Aku jadi terkenang masa kecil dulu, kalau MbahKung Magelang membajak sawah dengan si item (nama kerbau peliharaan Mbahkung) aku suka numpang mbonceng dihaluan belakang luku nya, kerbau dikendalikan oleh Kang Sangsang sambil berteriak hrrrr...hrrr...ciakkk...ciaakkk....Oh, kenangan manis ya...dan ini tak akan lagi dialami oleh Karin dan Aizs, saat ini...

12 komentar:

Ernut mengatakan...

wah kebo banyak yang nganggur dong ya sekarang...Kyai Slamet sih enak, disembah-sembah...qiqi

Anonim mengatakan...

Asyik memang ... ingat semasa kecil euy

Ayik dan Ernut mengatakan...

(ayik)
Iya neeh, perlu dibentuk PKN (paguyuban Kebo Nganggur...), soale kemaren waktu sempat jalan turut nDeso sampai yang pencit pucuk gunung sana kok ya sudah ungsum menggunaken traktor bajak inih...dari sudut teknologi sih artinya kemajuan, tapi dari sudut budaya & tradisi artinya memprihatinkan...Apa cuba seninya kalau pakai traktor...?

Anonim mengatakan...

Kebo yang nganggur untuk qurban aja..

Anonim mengatakan...

kalau pakai kebo lagi, mbajaknya nggak selesai2 mbak, suwe tenan, jadi biarkan kebo sekarang menikmati masa bebasnya ngrumput dengan santai ^_^

RainTurb mengatakan...

ikutan mampir nih mbak, tuh traktornya dapet dimana ya???_^

Anonim mengatakan...

dulu.. di dekat rumah di daerah Timoho Jogja.. masih banyak sawah terhampar dengan kebo-kebonya. Sekarang nyari sawah aja susah, apalagi kebonya. Kasihan anak-anak, mau lihat kebo aja perlu perjuangan...

Ayik dan Ernut mengatakan...

@erik: kaluk qorban kebo usumnya hanya di Kudus, mas..qiqi..

Ayik dan Ernut mengatakan...

@rul: betul mas denmasrul, bahkan kaluk anak saya pingin liat kebo malah harus bayar...

Ayik dan Ernut mengatakan...

ernut@ely: ono kebo di jerman, mbak?

Ayik dan Ernut mengatakan...

ernut@ersis wa: lho emang waktu kecil mbajak?

Ayik dan Ernut mengatakan...

(ayik)
tiba-tiba jadi ingat kang sangsang yang sukak nggaru dan ngluku sawahnya simbah di kampung kembangan,mertoyudan, magelang...Kang Sangsang...dimana kamu ? masih hidupkah ? atau jangan2 kang sangsang juga lagi BW...qiqiqi...