(ayik's post)
Bladhahan adalah satu prosesi yang dilakukan pada saat pagi menjelang suatu hajatan dimulai. Esensi dari prosesi ini adalah ketika para warga berkumpul diarena hajatan mulai ba'da subuh untuk mempersiapkan arena pesta hajatan. Para Bapak bergotongroyong menata tempat resepsi, termasuk memasang krun (gapura bambu) yang dihias dengan janur/tarub dan aneka dedaunan. Dipasang pula 2 tundun pisang yang menjelang matang sebagai pengias gapura masuk kepelaminan. Para Ibu sibuk didapur mempersiapkan segala hidangan untuk pesta perhelatan.
Nah, pada pagi bladhanan seperti itu sesuai tradisi di kampung Badran selalu dihidangkan sepiring nasi dengan lauknya yang khas yaitu urap trancam,pecel ayam,oseng tempe dan sambel trasi. Sayurnya , ini yang biasa tapi terasa istimewa, namanya sayur padamara, alias sayur lodeh dengan aneka isi, pokoknya segala macem sayur dimasukin plang-plung plang plung gitu, istilahnya sayuranya pada mara... ( pade datang gitu lho, mPok)
ctt. sayangnye ituh sayur padamara lupa gak difoto...Karena dimakannya pada saat pagi2 bener disaat perut lapar karena belum sempat sarapan dari rumah, maka ya rasanya uenaak tenan. Dimakan sambil bercanda bersama komunitas tetangga di rencangan yang gak tiap hari digelar, makin terbawa suasana.Pokoke, makan gak makan, asal ngumpul tenan.
Sejurus setelah semua selesai dikerjakan dengan guyub, sekitar jam 08.00 ma aselesailah prosesi Bladhahan ini, para Bapak/Ibu yang berprofesi sebagai pegawai/pekerja akan berpamitan untuk melanjutkan kewajiban berikutnya yaitu bekerja. Para Ibu yang FTM kayak aku meneruskan rencangan sampai siang......
1 komentar:
Yik, jujur..aku belum pernah lho merasakan rewang..
Sewaktu di Solo..perasaan mungkin karena merasa masih jadi "anak"..maka kalau[un adarewangan, ibu yang maju (tapi aku tidak inget kalau ibu juga pernah rewang..).
Setelah di Jakarta...ya masih ada sih komunitas rewang dibeberapa tempat, tapi lingkunganku kebetulan tidak ada..
Guyup sekali ya nampaknya..yang begini perlu terus dilestarikan..pakai sistim ini kalau kami nanti mantu!
Posting Komentar