Senin, Oktober 06, 2008

"TiLiK BiYunG"

*Sholat Ied di lapangan Kottabarat*

(ernut's post)

"TILIK BIYUNG".... itulah kalimat yang tertulis di kaca belakang sebuah mobil pemudik. Cukup digores dengan jari, diatas debu, tulisan terbaca jelas karena debu yang menjadi latar belakang memang tuebel (bukti bahwa perjalanan telah tertempuh ratusan kilo). Membuatku tersenyum haru dan geli, sekaligus memberikan ide "Awas ya, kujadikan judul post nanti!"...gelakguling

Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal menyampaikan bahwa prediksi jumlah pemudik tahun ini adalah 26 juta orang, jumlah yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Betapa berjubelnya jalanan baik oleh angkutan umum maupun angkutan ora umum (pakai motor berempat ditambah oleh-oleh tiga kardus, juga naik bajaj...dengan jarak tempuh 500
km...termasuk ora umum khan?)...semua berjuang ameng-ameng nyawa untuk sampai tujuan. Tujuan mudik tak lain adalah bersimpuh di depan orangtua, memohon maaf, menyampaikan sembah bekti dan meminta doa restu! Sungguh fenomena yang sangat unik dan menarik!


*sungkem*

Meski untaian kata maaf memaafkan bisa digampangkan di era digital ini...
Meski balas berbalas ucapan selamat lebaran dengan SMS tak terkendala jarak dan waktu..
Namun...
Adakah yang bisa menggantikan...
Sorot tulus memaafkan itu?
Sentuhan lembut tangan itu di kepala kita, dikala kita bersimpuh di hadapannya?
Doa lirih penuh getar yang dibisikkan di telinga kita? (waah...Yik...sambil mewek nih postingnya)..nangih
Tidak ada...
Tidak ada yang bisa menggantikan, pun HP canggih ber-triji

Magnit silaturahim itu,
kekuatan maaf memaafkan itu,
Keinginan untuk disentuh dan menyentuh yang kita kasihi hormati..
Kangen akan seyum tulusnya...
Kembali berbaring di kamar masa kecil kita...
Kembali berjalan-jalan di kebon tempat kita dulu pasaran..
Merasai bau rumah tempat kita di besarkan..
Semua itu..
Meringankan langkah menempuh ratusan kilometer..
meringankan hati meski membawa beban berkardus-kardus..
Semua terasa ringan..
Karena untuk satu tujuan:
sungkem dan berbakti!lovelovelovelove

4 komentar:

Anonim mengatakan...

bertemu langsung dg sanak sodara tak ternilai harganya, makanya itu yg naek motor bela2in pulkam dg boncengan menggunung --kalo udah begini pak pulisi juga gak bisa apa2 ya *sungkem*

Ayik dan Ernut mengatakan...

ernut@nita: Betul mbak Nit..kadang suka miris liat mereka yang mudik pakai motor..selain bawaan yang menggunung, banyak lho yang bawa anak kecil...kepanasan, kehujanan..semoga mereka selamat sampai tujuan dan tidak masuk angin...aamiin!

Anonim mengatakan...

kalau di sini bisa ditangkap tuh mbak ngendarai motor sampai bertiga berempat bahkan berlima ... soalnya nyawa yang dibawa bukan barang ;)

Ayik dan Ernut mengatakan...

ernut@ely: iya mbak, aku juga miris...dan berdasar data statistik, korban kecelakaan meninggal untuk para pengendara motor ini mencapai ratusan lho..ngeri ya! Tapi rupanya..tekad mereka tak terbendung, polisi tak berdaya...malah cenderung tidak ada "cegatan" alias tilang pas lebaran ini...