Yang namanya bakso, menurutku yang ora pinter masak ini, adalah podo wae. Aku membedakan bakso dari tempatnya dan juga sambelnya (bagiku, sambel bakso harus yang ulekan sendiri itu, bukan yang sambel instan botolan dari indofood misalnya, maaf menyebut merek, karena yang ulekan itulah yang sedep). Bisa ditebak bakso ini judulnya kenapa begitu ya karena beradanya di emperan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) tempat unit kerjaku paling sering berkoordinasi. Bakso ini sepertinya lengganan tetap temen-temenku yang sedang ada urusan ke KPPN. Aku sendiri baru sekali, pas ada kesempatan mampir dan jajan bareng dengan temen-temen. Sangat nikmat bakso ini disantap dengan krupuk kruwel, dan minumnya es degan..yang degannya betul-betul muda melur-melur...
Ada travel warning (awas jangan ke Indonesia, banyak bom), ada juga global warning..maka menurutku bakso dan sejenisnya ini untuk ukuran umur tuwir kita sudah masuk katagori "thotholan warning" karena secara komposisi asupan banyak mengandung lemak jenuh (kasihan ya jadi lemak..jenuh lho)..juga kolesterol dll yang berbahaya bagi tubuh kita.
Akan tetapi, kalau memang sedep..gimana dong?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar