(Ika's post, permisi...numpang beken ya Yik 'n Na)
Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, demikian pepatah yang sering kita dengar. Maknanya mungkin begini, kita harus mempelajari adat istiadat, bahasa dan lainnya di tempat dimana kita berada. Banyak benarnya sih nasehat tersebut, rasanya kita perlu mencoba menerapkan pepatah tersebut biar tidak mengalami kejadian-kejadian seperti yang pernah saya alami.
Sebagai contoh saat sedang asik duduk di depan rumah bersama anak-naka (beberapa bulan setelah kami pindah ke
Contoh lain, ketika pedagang buah yang biasanya menawarkan dagangannya di kator datang, saya menanyakan “ Mang bawa buah apa ?”. Jawabannya “hari ini saya tidak bawa buah bu”. “Lho bagaimana sih kamu … pedagang buah kok tidak bawa buah, terus kamu bawa apa dong” tanya saya sambil melotot karena kesal. “Saya bawa jeruk, semangka dan pisang bu” katanya dengan polos. Baru saya tahu ternyata di
Saya juga pernah melonggo ketika mendengar pembicaraan mbak Anna (teman kantor) dengan pembantunya via telepon, gini nih hasil nguping “Ila nanti jam 10 nasinya dijahit ya” kata mbak Anna. Saya binggung bagaimana caranya menjahit nasi, tahu gak Na n Yik apa artinya dijahit yaitu …. diangkat dari kompor. Cerita lain sewaktu saya mengunjungi salah seorang teman (teman nongkrong di SD Wibi), eh jauh-jauh ternyata dia sedang tidak ada di rumah. Informasi dari tetangga sebelahnya dia sedang ke depan. Saya pikir wah paling ke warung depan dekat rumahnya, jadi saya tunggu saja. Tunggu punya tunggu sudah 30 menit lebih kok belum nonggol juga. Tak lama kemudian tetangganya tadi melihat saya sambil berkata “eh neng …. menunggu ya, mungkin lama neng… karena tadi sih bilangnya pergi ke Pasar Baru “. Walah …. Tahu begini manalah saya menunggu 30 menit lebih dengan sia-sia, wong jarak rumahnya ke Pasar Baru kurang lebih sama dengan rumah Erna di Manahan ke kampus kita. Buat orang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar