Selasa, Juli 01, 2008

Only Just Balur



(ayik's post)
Tidak ada yang aneh dengan yang namanya balur, cuma satu dari banyak jenis species gereh. Teman sekumpulan balur ini memang banyak, diantaranya kinanthi (kayak mocopatam ya Nut),layur, belekan dan lainnya. Jenis ikan asin basah ini setengah wajib terhidang dimeja makan kami, karena sang Bapak memang sukak bener sama lauk yang satu ini. Memang tidak semua sayur cocok disantap bersama balur ini, menurut Bapak yang paling enyak kalau sayurnya yang agak bersanten dan bercitarasa pedhes, misalnya jangan gori-lodheh ataupun tumpang. Karena harganya murce, maka si Ibu inih tidak keberatan selalu menghadirkan balur asin ini bersanding dengan tahu atau tempe goreng.
Berhubung rasanya asinnya stadium tinggi, maka mengolahnya harus diakali dengan cara sebagai berikut : rendam balur bersama kertas ( sobekan koran, majalah atau undangan bekas...wakakak...., apa saja yang penting kertas) dalam air garam ( horok ! lha apa ora tambah asin ? buktiken dulu !) . Kira2 1 jam, cuci bersih dan kerok kulit kerasnya dibawah air mengalir. Tiriskan sampai setengah kering, barulah digoreng garing. Ditanggung jadi ikan asin yang gak asin2 amat, rasa gurihnya bisa ditoleransi oleh penderita hypertensi sekalipun. Dengan catatan , makannya jangan banyak2. Si Bapak, juga suka mengkonsumsi gereh balur goreng ini only dengan sambel trasi tomat mentah yang diuleki jeruk sambel. Nyamm...nyam... habis nasi sebakul.

Tidak ada komentar: