(ernut's post)
Belum-belum aku sudah ngekeks duluan tiap kali nemu roti ini di Solo namanya itu lho mosok persis dengan panggilan si Papi Owe. Kalau kita orang sombong pasti sudah ngaku-ngaku punya pabrik roti "Oen", terus ditambah-tambahi keterangan bahwa telah ekspor ke seluruh penjuru dunia, terutama ke Arab Saudi.. Pabrik roti ini (yang entah dimana lokasi pabriknya) sudah amat kuno, soalnya di bungkus plastiknya ada tulisan berdiri sejak 1910 (bener-bener saingane Nyonya Meneer ya yang berdiri sejak...kapan Yik?). Dan secara kami keluarga yang lucu, tiap ke Solo kami sempatkan berburu roti "Oen" ini. Kadang kami dapat, kadang kami pulang dengan tangan hampa. Ndilalah, pas aku pulang ke Solo dua minggu yang lalu, malah roti ini ada mak bedunduk di warung yang bersebelahan dengan rumah mbahkung. Wah..aku agak njingkat, pucuk di cinta ulam tiba! Langsunglah kuborong aneka jenis produk roti ini, untuk kujadikan oleh-oleh khusus untuk Ulin Ulan.
Yang lebih membuatku termehek, ternyata salah satu produknya adalah roti menuk alias roti semir pujaan itu. Oh, roti Oen, aku cintrong padamu.
Pekan Baca 2024
2 bulan yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar