Sabtu, Juni 28, 2008

Bertahan diambang kepunahan







(ernut' post)
Kelar acara resmi di kaliurang...nah..tiba waktunya klinthong-klinthong di downtown Ngayogyakarta sambil nunggu jam check in di bandara. Langsung tanpa diskusi, sasaran utama Malioboro saja..yang pastinya sudah mewakili wajah Yogya.
Seperti kota yang jawa banget lainnya, batik adalah daya tarik utama, dan dengan semakin booming-nya produk batik beberapa saat terakhir ini..perbatikan makin meriah banget. Seneng liatnya, kalau marak pasti susah punahnya, ya to.
Dalam jelajah melihat-lihat Malioboro, di depan Mirota, pandanganku tertumbuk pada Bapak pemetik siter..sedih dan terharu. Terharunya, si Bapak ini sudah sepuh, tapi masih kerja keras memetik siter dan nembang untuk dapat pangupo jiwo dari hasil belas kasihan yang lewat dan bersimpati padanya. Sedihnya, siter ini nyaris punah deh kayaknya..
Lebih sedih lagi Yik, saat aku masuk Mirota..yang nyambut dua embah-embah berkonde dengan kebaya khas emban Yogya..sedihku begini: "awakke dewe mbesuk bentuknya kayak gini kali ya?" berhubung kamu sekarang sudah langsing, maka kamu nantinya akan seperti si embah yang berdiri di sebelah kanan itu...manisnya..

Tidak ada komentar: